Aksi Damai 411

aksi-damai-411Jakarta, 4 November 2016 adalah momen penting bagi saya. Sebuah pesan yang saya terima dari WAG menohok kalbu yang dalam sebagai seorang muslim. Jawaban apa yang akan saya berikan pada anak saya jika ia bertanya, “Abi ikutan demo bela Al-Qur’an gak tanggal 4 November?”

Bagaimana tidak, saya yang mengajarkannya untuk belajar Al Qur’an dan menginginkannya serta mendoakannya menjadi seorang hafizh Qur’an, tapi ayahnya hanya bisa berdiam diri ketika Qur’an dinistakan sebagai kebohongan dan alat pembodohan, bagaimana mungkin? Hal terpenting sebenarnya adalah jawaban apa yang akan saya berikan saat Allah bertanya pada saya di akhirat nanti. Allah memang tidak perlu dibela. Dia yang menguji kita, apakah kita mencintai-Nya dan juga kitab-Nya?

Usai shalat Dhuha sekitar pukul 9.00 pagi, bersama 2 orang rekan, saya berangkat menuju arah stasiun Gambir menggunakan taxiOnline. Kami turun dekat Tugu Tani karena jalan sudah ditutup sebagian. Dari sana, kami berjalan menuju kantor PLN karena memang berencana shalat Jum’at di sana dan bukan di Istiqlal yang kami perkirakan sudah penuh sehingga akan sulit mendapat tempat.

Kedua rekan saya langsung menuju masjid PLN dan menunggu shalat jum’at di sana. Petugas security di PLN ramah dan welcome. Bahkan di depan kantor PLN, Lazis PLN membagikan makanan dan minuman gratis  juga sarana untuk medis seperti ambulan bagi para pedemo. Saya mendapatkan roti dan air mineral gratis sebagai bekal selama demo.
Baca lebih lanjut